Macam-Macam Verba dan Nomina dalam Bahasa Indonesia
Oleh:
1.Ayu Prigitha
Intan Cahyani (X IPS 1/ 05)
2.Dherisa
Novinda Sari (X IPS 1/ 10)
SMA NEGERI 1 WONOGIRI
2016
Macam-Macam
Verba dan Nomina dalam Bahasa Indonesia
A.Pendahuluan.
1.Latar Belakang.
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata
atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang
lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang
utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat
diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik(.), tanda tanya(?)
dan tanda seru(!).
Dalam dunia bahasa terdapat macam-macam
kalimat. Diantaranya kalimat nominal dan kalimat verbal. Kalimat verbal dan
kalimat nominal merupakan hal yang sangat penting dalam menyusun sebuah kata,
namun banyak juga yang tidak mengetahui dua kalimat tersebut. Sebenarnya kita
dapat membuat kalimat tersebut dengan mudah, hanya saja terkadang kita tidak
terlalu memperhatikan apa nama dari susunan kalimat mereka. Hal ini dapat
disebabkan karena kita banyak berfikiran bahwa dua kalimat tersebut tidak
terlalu perlu untuk diingat-ingat, atau ada juga yang berfikiran bahwa kalimat
tersebut hanya ada di pelajaran bahasa indonesia.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian verba?
2.
Apa pengertian nomina?
3.
Bagaimana macam-macam verba dan nomina
dalam bahasa indonesia?
4.
Apa saja contoh dari masing-masing verba
dan nomina dalam bahasa indonesia?
C.
Pembahasan.
1. Verba
A. Pengertian
Kata kerja atau verba adalah kata yang
menyatakan perbuatan atau tindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan
sifat.Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Sedangkan,
menurut Sudaryanto (1991 : 6) yang dimaksud dengan verba adalah kata yang
menyatakan perbuatan, dapat dinyatakan dengan modus perintah, dan bervalensi
dengan aspek keberlangsungan yang dinyatakan dengan kata ‘lagi’ (sedang).
Pendapat lain, dikemukakan oleh Harimurti Kridalaksana
(1993: 226) menyatakan bahwa verba adalah kelas kata yang biasanya berfungsi
sebagai predikat dalam beberapa bahasa lain verba mempunyai ciri morfologis
seperti kata, aspek, dan pesona atau jumlah. Sebagian verba memiliki unsur
semantis perbuatan, keadaan dan proses, kelas kata dalam bahasa Indonesia
ditandai dengan kemungkinan untuk diawali dengan kata tidak dan tidak
mungkin diawali dengan kata seperti sangat, lebih, dan sebagainya.
Selanjutnya pendapat yang hampir sama juga dikemukakan
oleh Mess (1992:4) yang berhubungan dengan pengertian verba atau kata kerja.
Beliau mengatakan : sesuai dengan namanya, kata kerja pada umumnya menyatakan
suatu pekerjaan, perbuatan atau gerak. Ciri-ciri fisik lain yang ditampakan
secara tradisional adalah kemungkinan menduduki fungsi predikat oleh sebuah
kalimat verba. Ciri-ciri fisik yang paling menonjol adalah kemampuan menduduki
posisi memerintah(imperatif) secara langsung.
B. Ciri-Ciri
Verba.
Ciri-ciri kata kerja adalah:
1. Umumnya menempati fungsi predikat dalam kalimat.
Contoh:
Nando berbaju
hitam
S P Pel
2. Dapat didahului kata keterangan akan, sedang,
dan sudah.
Contoh:
Kris
sedang menonton televisi
S P O
3.Dapat didahului kata ingkar tidak.
Contoh:
Pintu ini tidak dikunci sejak tadi malam
S P Ket.waktu
4. Dapat dipakai dalam kalimat
perintah, khususnya yang bermakna perbuatan.
Contoh:
Kirimkan surat ini
sekarang juga!
5.Tidak dapat didahului kata paling.
Contoh:
Paling datang(?)
C. Jenis-Jenis Verba
Kata kerja
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1.
Kata Kerja Transitif: Kata kerja transitif merupakan
kata kerja yang selalu diikuti oleh unsur subjek, contoh : membeli,
membunuh memotong, dll. Dilihat dari segi bentuknya kata kerja transitif dapat
dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: Kata kerja transitif berimbuhan dan kata kerja
transitif tak berimbuhan.
2.
Kata Kerja Intransitif: Kata kerja intransitif ialah
kata kerja yang tidak memerlukan pelengkap. Seperti kata tidur untuk
contoh kalimat berikut: saya tidur, pada kalimat tersebut kata tidur
yang berposisi sebagai predikat (P) tidak lagi diminta menerangkan untuk
memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas.
Di dalam Bahasa Indonesia ada 2
dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa afiks tetapi telah
mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks atau
turunan. Dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi :
- Verba Dasar Bebas: ialah verba yang beruba morfem dasar
bebas, misalnya: duduk, makan, mandi, minum, dll.
- Verba Turunan: ialah verba yang telah mengalami
afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem.
2.
Nomina.
A. Pengertian.
Nomina atau kata
benda adalah kalimat yang berpredikat bukan kata kerja, melainkan berjenis kata
benda, kata sifat, kata bilangan, kata ganti, atau kata keterangan. Misalnya:
kakaknya rajin, adiknya manis, orang tuanya kaya, ibunya guru.
B.Ciri-Ciri
Nomina.
Dari segi sintaksisnya
nomina memiliki ciri-ciri:
a) Dalam
kalimat yang predikatnya berupa kata kerja (verba),nomina cenderung menduduki
fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
Contoh: Ayah sedang mencari kunci inggris.
Pada kalimat di atas, kata
kunci inggris yang menduduki fungsi objek adalah kata benda.
b) Nomina
hanya dapat diingkarkan dengan kata bukan.
Contoh: Ayah saya bukan
seorang guru.
c) Nomina
biasanya dapat diikuti oleh kata sifat(adjektiva) baik secara langsung maupun
dengan perantara”yang”.
Contoh: Kata”buku”
Dapat digabung dengan
adjektiva: “buku tebal”. Dapat disisipi kata “yang”: “buku yang tebal”.
d) Nomina
dapat mengalami proses lain seperti proses reduplikasi ataupun proses
pemajemukan dengan kata lain.
Contoh: Reduplikasi, misalnya:
buku-buku, mobil-mobil, orang-orangan, kekanak-kanakan.
Kata majemuk, misalnya:
bawah tanah, peran serta, tumpang tindih.
C.
Jenis-Jenis Nomina
a)
Nomina Konkret.
Nomina
konkret adalah benda-benda yang bentuknya dapat dideskripsikan dengan
pancaindera, contohnya meja, kursi, telepon, dan lain-lain.
b)
Nomina Khusus.
Nomina
khusus adalah nomina tentang nama tertentu. Ciri dari nomina ini adalah diawali
dengan huruf kapital, seperti nama orang, nama negara, nama tempat, nama
perusahaan, dan lain-lain.
c)
Nomina Umum.
Nomina
umum adalah kata benda yang sangat umum, seperti sepak bola, pelajar, murid,
desa, dan lain-lain.
d)
Nomina Kolektif
Nomina
Kolektif adalah nomina yang mengandung
arti kumpulan, koleksi, atau jumlah yang majemuk. Contohnya sekelompok manusia,
hadirin, majelis, semua, dan lain-lain.
e)
Nomina Abstrak.
Nomina
abstrak adalah nomina yang tidak dapat dideskripsikan dengan pancaindera. Contohnya,
kemerdekaan, kebebasan, kebahagiaan, tindakan, dan lain-lain.
f)
Nomina Penjumlahan.
Nomina
ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu nomina terhitung dan nomina tak
terhitung.
Nomina
terhitung adalah nomina yang dapat dihitung dan dapat didampingi oleh manusia,
sedangkan nomina tak terhitung adalah nomina yang tidak dapat didampingi dengan
manusia.
Macam-macam
Kalimat Nomina Berdasarkan Predikatnya:
a)
Kalimat Nominal Ekuatif.
Adalah
kalimat nominal yang predikatnya kata benda.
Contoh:
1. Dia guru bahasa
2. Ayahnya seorang guru
b) Kalimat Nominal Statif.
Adalah
kalimat nominal yang predikatnya kata sifat.
Contoh:
1. Adik marah
2.Parasnya indah sekali.
Predikat
kalimat nominal dapat pula berupa kata bilangan.
Contoh:
Gajinya 20 ribu rupiah
S P (kata
bilangan)
Berdasarkan
bentuknya, kata benda dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu:
a) Kata
benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morferm.
Contoh:
gelas, air, meja, kardus, kami, kakak, motor, koran, Palembang, ember, rumah, gunung, November.
b) Kata
benda turunan, terbagi atas:
1.
Kata benda berimbuhan
Contoh:
kementrian, pelabuhan, kemasan, perusahaan.
2.
Kata benda bereduplikasi
Contoh:
rumah-rumah, dedaunan, bocah-bocah, pepohonan, buku-buku, mobil-mobilan,
lauk-pauk, sayur-mayur, padi-padian.
3.
Kata benda yang berasal dari berbagai
kelas, karena proses:
a.
Deverbalisasi
Contoh:
pengembangan, pendidikan, ketertarikan, keterbukaan.
b.
Deadjektivalisasi
Contoh:
Petinggi, keseriusan, kematangan, perusakan.
c.
Denumeralisasi
Contoh:
Keseluruhan, kesatuan, persatuan.
d.
Deadverbialisasi
Contoh:
Kekurangan, kelebihan,keterlaluan.
4.
Kata benda yang
mengalami proses pemajemukan.
Contoh:
Ganti rugi, tata tertib, uang muka, tata kota, mahaguru, anak cucu, lalu
lintas, sepak bola, unjuk rasa.
D.
Penutup
Kata kerja atau verba adalah kata
yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses, dan keadaan yang bukan
merupakan sifat.
Kata kerja
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Kata Kerja
Transitif
Dilihat dari segi bentuknya kata kerja transitif dapat
dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: Kata kerja transitif berimbuhan dan kata kerja
transitif tak berimbuhan.
2.
Kata Kerja Intransitif
Di dalam
Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa
afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang
berafiks atau turunan. Dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi :
a)
Verba Dasar Bebas
b)
Verba Turunan
Nomina atau kata
benda adalah kalimat yang berpredikat bukan kata kerja, melainkan berjenis kata
benda, kata sifat, kata bilangan, kata ganti, atau kata keterangan.
Jenis-jenis nomina
a) Nomina
Konkret.
b) Nomina
Khusus.
c) Nomina
Umum.
d) Nomina
Kolektif
e) Nomina
Abstrak.
f) Nomina
Penjumlahan.
Macam-macam
Kalimat Nomina Berdasarkan Predikatnya:
a) Kalimat
Nominal Ekuatif.
b)
Kalimat Nominal Statif.
Berdasarkan bentuknya,
kata benda dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu:
a)
Kata benda dasar
b) Kata
benda turunan, terbagi atas:
1. Kata
benda berimbuhan
2.
Kata benda bereduplikasi
3.
Kata benda yang berasal dari berbagai
kelas, karena proses:
a.
Deverbalisasi
b.
Deadjektivalisasi
c.
Denumeralisasi
d.
Deadverbialisasi
4.
Kata benda yang mengalami proses
pemajemukan
E.
Daftar Pustaka
http://deden-arpega.blogspot.co.id/2013/09/jenis-jenis-kata-dalam-bahasa-indonesia.html
http://hermabastra09.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-verba-dan-jenis-jenis-verba.html
https://goresankertasadres.blogspot.co.id/?m=1
Niche
BalasHapusKata Kerja Intransitif
BalasHapusDi dalam Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks atau turunan. Dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi :
a) Verba Dasar Bebas
b) Verba Turunan
Nomina atau kata benda adalah kalimat yang berpredikat bukan kata kerja, melainkan berjenis kata benda, kata sifat, kata bilangan, kata ganti, atau kata keterangan. kata kerja mental
okee makasih kak
Hapus