Sabtu, 25 April 2020

PROSES PERUBAHAN BUDAYA "BUDAYA DULU DAN BUDAYA SEKARANG"

PROSES PERUBAHAN BUDAYA "BUDAYA DULU DAN BUDAYA SEKARANG"

NO
Budaya  Dulu
Proses Perubahan
Budaya Sekarang
1.
Adanya permainan tradisional seperti congklak, jamuran, sundamanda, dll.
· Perkembangan teknologi yang pesat.
· Berkurangnya lahan bermain.
· Kurangnya peran orang tua dalam mengenalkan permainan tradisional.
Permainan modern yaitu game online seperti DOTA, Mobile Legend, Free Fire, dll.
2.
Barter: tukar menukar barang tanpa perantaraan uang.
· Ditemukannya uang sebagai alat tukar yang efektif.
· Nilai setiap barang berbeda dan akan sulit menentukan selisih nilai pada barang tersebut.
· Kita tidak bisa membarter suatu barang kepada orang lain jika tidak membutuhkan.
Mata uang, yaitu uang kertas dan uang logam.
3.
Dahulu menggunakan kentongan sebagai alat komunikasi tradisional yang multifungsi dan berguna untuk menyampaikan informasi.
· Perkembangan teknologi.
Menggunakan speaker masjid untuk menyampaikan informasi.
4.
Dahulu menggunakan daun untuk membungkus makanan.
· Karena sekarang sulit ditemui daun untuk membungkus makanan, apalagi di perkotaan.
· Berkurangnya lahan untuk menanam pepohonan karena sekarang lahan tersebut telah beralih fungsi menjadi bangunan- bangunan.
Menggunakan kertas untuk membungkus makanan.
5.
Makan menggunakan tangan.
· Karena sebagian masyarakat gengsi makan dengan tangan, mereka menganggap hal tersebut adalah cara yang tradisional. Sehingga, saat ini budaya makan dengan tangan sudah jarang ditemukan, namun ada beberapa yang masih makan menggunakan tangan.
Makan menggunakan sendok dan garpu.
6.
Masak menggunakan tungku.
· Karena masak menggunakan tungku membutuhkan waktu yang cukup lama.
Masak menggunakan kompor gas bahkan ada yang sudah menggunakan kompor listrik.
7.
Menanak nasi menggunakan dandang.
· Karena lebih praktis.
· Karena lebih cepat sehinggga bisa menghemat waktu.
Menanak nasi menggunakan magiccom.
8.
Dahulu menggunakan mesin perontok padi (herek) untuk memanen padi.
· Karena perkembangan teknologi.
· Menggunakan mesin tleser akan lebih cepat.
· Penggunaan yang simpel.
Menggunakan mesin tleser untuk memanen padi.
9.
Dahulu melahirkan di dukun beranak.
· Karena masyarakat sekarang lebih percaya kepada bidan atau dokter yang memiliki ilmu medis lebih banyak, sehingga dukun beranak kurang dipercaya.
Melahirkan di bidan dan rumah sakit.
10.
Dahulu mandi di sungai.
· Sekarang keberadaan sungai tidak terawat seperti dulu lagi, kondisinya sangat memprihatinkan karena banyak sampah dan limbah, sehingga masyarakat lebih memilih untuk tidak mandi di sungai.
Sekarang mandi di kamar mandi.

Mengapa kita harus #dirumahaja selama 14 hari?????????

“Why we need stay at home 14 days?”

Akhir-akhir ini, dunia dihebohkan dengan adanya virus corona. Virus ini diberi nama Coronavirus Disease-2019 yang disingkat menjadi Covid-19. Coronavirus dapat menyerang manusia dan hewan, pada manusia biasanya menyebabkan infeksi saluran pernafasan. Dalam merespon penyebaran virus corona, maka pemerintah Indonesia menetapkan libur  sekolah selama 14 hari. Tepatnya, kelas tatap muka digantikan dengan kelas online. Pemerintah pusat juga menyarankan agar para pegawai bekerja dari rumah sebagai antisipasi meluasnya virus ini. Mengapa harus 14 hari? Karena masa inkubasi virus korona berkisar 2-14 hari setelah terpapar. Masa inkubasi yakni waktu antara terjadinya infeksi dan timbul gejala. Imbauan pemerintah diharapkan agar masyarakat menghindari aktivitas fisik di kerumunan dapat benar-benar ditaati. Dengan berdiam di rumah dan menghindari kontak fisik, ini dapat mencegah terjadinya penularan. Karena itu, masyarakat hendaknya tidak mengabaikan. Masa libur 14 hari yang ditetapkan itu justru jangan digunakan untuk berlibur atau misalnya mendatangi tempat-tempat keramaian. Jika itu yang terjadi, upaya pencegahan menjadi tidak efektif. Karena coronavirus, kita harus tinggal di rumah selama 14 hari untuk mengurangi penyebaran coronavirus dan harus rajin cuci tangan. Jangan lupa juga jaga kesehatan dan kebersihan.

SURAT CINTA "PENGALAMAN KULIAH ONLINE" UNTUK SAHABAT

Untuk Haning,

Hallo Haning!!!!! Apa kabar? Semoga kamu selalu diberikan nikmat kesehatan oleh Allah SWT, Aamiin. Kita udah lama banget ngga ketemu nih, hampir satu tahun kayaknya. Aku kangen ngobrol sama kamu, semoga dalam waktu dekat ini kita bisa ketemu kembali dan bisa berbagi pengalaman selama kuliah. Berhubung kita belum diberi kesempatan untuk bertemu, maka aku akan berbagi sedikit ceritaku disini, semogaa kamu tertarik.
Kuliah “Pengantar Antropologi di Indonesia” pada tanggal 20 Maret 2020 agak sedikit berbeda, pasalnya dalam kuliah kali ini dilakukan secara online. Hal ini dilakukan berkaitan dengan adanya surat edaran dari rektor mengenai virus corona yang semakin merajalela ini. Dengan sangat terpaksa, kuliah tatap muka ditiadakan dan diganti dengan kuliah online. Ini adalah kuliah online pertamaku di minggu ini, karena banyak mata kuliah yang kosong dan kegiatan perkuliahan baru akan dimulai minggu depan. Berhubung ini kuliah online pertama, tentunya aku mengalami banyak kendala. Aku bingung cara login-nya dan sebelumnya juga harus mendownload aplikasi webex atau bisa juga melalui website, hal tersebut tentu juga akan menguras kuota internetku. Saat aku login, microphone-nya belum di mute jadi suaraku bisa di dengar dan untungnya ada temanku yang memberitahu hal tersebut. Kendala lain yaitu sinyal yang tidak mendukung, rumahku berada di pedesaan dan untuk akses internet kurang memadai, sehingga video dan suara Prof. Laks terjeda-jeda. Selain itu, banyak microphone teman-teman yang belum di mute, sehingga suaranya bertabrakan dan menjadi tidak jelas. Untungnya, materi yang disampaikan oleh Prof. Laks tadi sempat aku foto, jadi bisa dibaca kembali setelah kelas online selesai. Intinya, kuliah online hari ini menyenangkan walau banyak kendala (mungkin baru pertama kali) dan sedikit ada guyonannya juga. Menurut saya, kuliah online juga lebih efektif daripada tugas online, karena tugas online lebih membebani mahasiswa, sedangkan kuliah online kita bisa mendapatkan tambahan pengetahuan walaupun dilakukan secara online.
Nahh, jadi itu ceritaku mengenai pengalaman kuliah online perdanaku. Lalu, gimana nih pengalaman kuliah onlinemu?  Kutunggu cerita darimu jugaaaa, hehehe. Selalu jaga kesehatan dan jangan sering begadang.


Temanmu,

Ayu Prigitha

Kritik dalam Artikel "Visualitas Gempa Yogya 27 Mei 2006"

Artikel "Visualitas Gempa Yogya 27 Mei 2006"


Berdasarkan artikel yang saya baca, yaitu artikel yang berjudul "Visualitas Gempa Yogya 27 Mei 2006", media massa memiliki peranan penting dalam persebaran informasi tentang bencana yang terjadi. Selain itu, media massa juga berperan dalam penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam dan juga mendorong munculnya sikap solidaritas yang tinggi ketika dalam suatu masyarakat sedang tertimpa musibah bencana alam. Namun demikian, sebagai pelapor berita, mereka tidak hanya melaporkan sebuah peristiwa saja, tetapi juga ikut terlibat dalam upaya-upaya untuk meringankan penderitaan akibat bencana, misalnya saja menyelamatkan korban bencana, mengajak masyarakat untuk lebih sadar terhadap suatu bencana, bagaimana menghindarinya, dll. Terkadang, dalam melaporkan sebuah berita, mereka juga melakukan liputan dengan gaya pemberitaan yang dramatis dan hal tersebut bisa menimbulkan efek kepanikan dan kengerian. Selain itu, media di Indonesia juga masih sangat menekankan aspek peran dan tanggung jawab pemerintah dalam penanggulangan korban bencana alam. Padahal, mereka juga bisa memasukkan wacana lainnya selain wacana tersebut. Media di Indonesia juga lebih mengedepankan kecepatan dibandingkan kualitas berita itu sendiri. Sehingga isi berita tersebut terkadang kaku, walaupun data-datanya lengkap. Setelah membaca artikel tersebut, saya mempunyai pertanyaan, yaitu apakah cara wartawan meliput suatu peristiwa akan mempengaruhi bagaimana individu tertentu dalam bereaksi menyusul tragedi tersebut?

RESENSI VIDEO DALAM BENTUK SURAT

Yogyakarta, 11 Maret 2020

Sahabatku Tata
Di Semarang

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hallo Tata!!!!! Apa kabar? Apakah kamu baik-baik saja? Semoga kamu selalu diberikan nikmat kesehatan oleh Allah SWT, Aamiin. Pasti kamu lagi sibuk kuliah ya? Lagi banyak tugas juga pasti. Sama kok, aku juga banyak tugas dan ini adalah salah satu tugasku hehehe yaitu membuat surat cinta.
Jadi, aku mau cerita, aku baru saja menonton video di YouTube yang berjudul "Seeing Anthropology: Cultural Anthropology Through Film” by Karl G. Heider. Video ini berdurasi  sekitar 30 menit dan terdiri dari beberapa chapter. Tetapi, untuk tugas kali ini, saya hanya akan meresensi chapter 1 yaitu film clip from “The Goddess and The Computer” by J. Steven Lansing and Andre Singer. Pada chapter 1 ini berdurasi sekitar 8 menit.
Video ini merupakan film dokumenter,  yang meneliti mengenai tradisi pertanian padi di Bali yang telah berusia berabad-abad, di mana air dianggap sebagai hadiah dari Dewi dan dikendalikan oleh para pendeta, para pendeta benar-benar memainkan peran penting dalam pengelolaan air. Orang luar telah lama menganggap ritual Agama Tirtha (agama air suci) sebagai cara yang menarik tetapi tidak praktis untuk menanam tanaman. Perusahaan pengembangan telah menghabiskan jutaan uang untuk memperbaiki sistem kuno. Dengan bantuan program komputer yang cerdik, antropolog Steve Lansing dan ahli ekologi James Kremer telah menunjukkan bahwa petani padi Bali telah mempraktikkan manajemen sumber daya mutakhir. Selain menenangkan sang dewi, ternyata, ritual kuno itu berfungsi untuk mengoordinasikan irigasi dan jadwal penanaman ratusan desa yang tersebar. Upaya pemerintah yang gagal untuk menciptakan genetika beras baru, serta mendatangkan pakar pertanian, membuat bendungan, dan sistem irigasi baru, hanya menyebabkan penurunan produksi beras dan meningkatnya banyak hama. Saat itulah semua orang menyadari sistem tradisional sistem irigasi yang dikendalikan oleh para imam adalah cara terbaik untuk menghasilkan panen padi yang berlimpah. Para pendeta kuil dan para petani bekerja sama dengan Dewi Air untuk menghasilkan panen padi yang berlimpah, dengan para pendeta mengatur plot irigasi untuk tahun yang akan datang.
Nahh, jadi inti dari video yang aku tonton kurang lebih seperti itu. Semoga ini bisa menjadi wawasan baru bagi kamu dan bisa bermanfaat juga. Terima kasih sudah membantu tugas aku dan tetap semangat kuliah. Ngambis boleh tapi isitirahat juga perlu!!!

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sahabatmu,

Ayu Prigitha

PROSES PERUBAHAN BUDAYA "BUDAYA DULU DAN BUDAYA SEKARANG"

PROSES PERUBAHAN BUDAYA "BUDAYA DULU DAN BUDAYA SEKARANG" NO Budaya  Dulu Proses Perubahan Budaya Sekarang 1. Adan...